konstruksi pondasi dan sloef

KONSTRUKSI PONDASI DAN SLOOF

Pondasi

Komponen utama yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah adalah pondasi dan sloof. Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.

Jenis pondasi dangkal diantaranya:

•    Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu.
•    Pondasi Batu Bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah.
•    Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali.
•    Pondasi bor mini (Strauss Pile)
•    Pondasi Telapak/ Footplat

Jenis pondasi dalam diantaranya:


•    Pondasi tiang pancang (driven pile).
•    Pondasi tiang franki (franki pile)
•    Pondasi tiang injeksi (injection pile)
•    Pondasi tiang bor (bored pile)

Jenis Pondasi, ditentukan oleh:


•    Jenis bangunan (organisasi ruang, jumlah lantai,  jenis kegiatan, dll)
•    Besar beban
•    Daya dukung tanah
•    Lapisan dan kedalaman tanah keras
•    Permukaan air tanah

sloof


Sloof merupakan bagian struktur bangunan yang letaknya berada pas diatas pondasi dan letaknya yang terkadang tertimbun oleh tanah  , kondisi tersebut menjadikan pengerjaanya terkadang diabaikan dengan membuatnya secara asal-asalan, asal jadi dan asal ada, dari mulai besi yang ukuranya kurang dari persyaratan sampai pengecoran dengan sistem asal-asalan. padahal meskipun tersembunyi namun keberadaanya sangat penting dalam satu kesatuan struktur beton bertulang. Alasanya bisa jadi karena keinginan untuk menghemat biaya pembangunan, atau developer serta kontraktor yang ingin mendapatkan untung lebih besar. Ukuran sloof berbeda beda sesuai dengan tunggi bangunan atau luas bangunan.

fungsi sloof


Dilihat dari segi teknis
1.    Menerima beban dari bagian bangunan diatasnya, seperti pasangan dinding, pintu, jendela, dan sejenisnya.
2.    Meratakan beban yang diterima dari bangunan diatasnya untuk kemudian disalurkan menuju pondasi.
3.    Sebagai pengikat antar kolom sehingga struktur bangunan menjadi kaku dan aman terhadap goncangan akibat angin, gempa, dan lain-lain.
4.    Sebagai dinding penahan material urugan tanah, pasangan keramik dan berbagai macam pekerjaan lantai bangunan agar bisa tetap berada pada posisi yang direncanakan.
5.    Sloof juga bisa difungsikan sebagai ornamen untuk memperindah arsitektur bangunan.




Protected by Copyscape
Previous
Next Post »
0 Komentar